Selasa, 28 Februari 2012

contoh makalah

PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS
PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK
MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Sanggar Pengajaran Bahasa Indonesia



 





                                                Nama   : Sri Daningsih
                                                NPM    : 10418027
                                                Kelas   : Pati


INSTITUT KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
(IKIP) PGRI
FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2011/2012


PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN  PRIBADI MELALUI TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

A.  Pendahuluan
Tulisan pengalaman pribadi adalah tulisan yang diangkat dari pengalaman pribadi yang mengesankan. Tulisan pribadi memuat gagasan perasaan, pengalaman-pengalaman pribadi yang pernah dialami disuatu tempa, waktu dan situasi tertentu pada masa lalu.
Menurut purwo (1997:7) dalam kegiatan menulis bukan panjang tulisan yang dipentingkan, melainkan kejelasan isi tulisan secara efisian pemakaian dan pemilihan kata. Karena itu kegiatan menulis berlangsung, siswa perlu disadarkan bahwa ada cara penataan dan penyusunan kata dalam pembelajaran ketrampilan menulis.
Kegiatan menulis akan lebih oktimal apabila dipadukan dengan kegiatan membaca akan mudah dan lancar menulis.
Selain guru sebagai fasilisator hendaknya menggunakan teknik pembelajaran yang menarik dan lebih bervariasi agar siswa lebih tertarik dan memiliki kemampuan menulis yang baik.
Pendekatan kotekstual (contextual teacing and learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Dengan demikian mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu Konstruktur (construkctivisme), bertanya (quistioning), menentukan (inguiry) masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling) penilaian sebenarnya (authentic assessment) dan refleksi (reflection) (depdiknas : 2002 : 5)
Dengan konsep pendekatan kontekstual tersebut proses pembelajaran dapat berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengatahuan dari guru ke siswa.
Hasil pembelajaran konstektual diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran kemampuan menulis pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis karangan.
Pemodelan (modeling) sebagai salah satu komponen pendekatan kontekstual mempunyai peran penting dalam pembelajaran ketrampilan menulis. Kegiatan pemberian model dalam pembelajaran ketrampilan menulis bertujuan membahas gagasan yang kita pikirkan dengan cara mendemonstrasikan, kita menginginkan para siswa untuk belajar atau melakukan sesuatu.

B.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah ketrampilan menulis pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual pada siswa menengah pertama?

C.  Bahasan
1.      Menulis pengalaman pribadi adalah suatu bentuk tulisan yang diangkat dari pengalaman pribadi yang mengesankan pengalaman itu biasanya menyenangkan atau menyedihkan.
Tulisan pribadi memuat gagasan, perasaan waktu dan situasi tertentu pada masa lalu. Tujuan menulis pengalaman pribadi adalah untuk kesenangan sendiri atau orang lain.
2.      Membuat tulisan pengalaman pribadi.
Tulisan pengalaman pribadi sangat bermanfaat sebagai dokumen pribadi tertulis terhadap perjalanan hidup yang telah dialami pada masa-masa yang lalu sebagai penemuan diri, pemeriksaan dan pengobatan diri, sebagai pengingat untuk mempelajari diri sendiri. Dokumen tersebut bermanfaat untuk memacu dan menentukan masa depan yang lebih baik. Dokumen pribadi yang lengkap disusun dari awal sampai akhir akan menjadi bentuk karya yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, atau orang lain yang disebut autobiografi.


3.      Ciri-ciri tulisan pengalaman pribadi
Tulisan pengalaman pribadi memiliki ciri-ciri bentuk dan tata cara penulisan yang bebas. Unsur-unsur nama pelaku peristiwa pribadi, tempat dan waktu kejadian selalu ada didalamnya.
4.      Bentuk tulisan pengalaman pribadi
Tulisan pribadi dapat berbentuk :
a.    Buku atau catatan harian
b.    Jurnal
c.    Pengalaman pribadi
d.   Autobiografi
e.    Lelucon pribadi
f.     Karangan bebas pribadi
g.    Pemodelan (modeling)
Komponen pem,belajaran kontekstual maksudnya, dalam pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Pemodelan pada dasarnya membahasakan gagasan yang di pikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru menginginkan para siswanya untuk belajar, dan melakukan apa yang guru inginkan.
Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, pemberian contoh tentang konsep atau aktifitas belajar. Contoh itu perlu, bukan untuk di tiru persis tetapi menjadi acuan pencapaian kompetensi siswa. Dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-satunya model.
5.      Pendekatan kontekstual
Keberhasilan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berkaitan erat dengan komponen menulis dan di tentukan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain : Guru, Siswa, Tekhnik pembelajaran dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling mengait dan menentukan dalam pembelajaran keterampilan menulis.
Hasil karangan siswa yang rendah dan belum memuaskan berkaitan erat dengan faktor siswa. Faktor tersebut antara lain :
a.       Kurangnya minat siswa dalam menulis karangan.
b.      Kurangnya kreatifitas siswa dalam mengembangkan ide yang akan di sampaikan.
c.       Kecenderungan siswa ingin menghasilkan karangan panjang tanpa memperhatikan kaidah penulisan.
d.      Ketidaktepatan pemilihan materi, media, dan evaluasi dalam pembelajaran menulis.
Untuk mengatasi hal tersebut siswa perlu mendapatkan model pembelajaran keterampilan menulis secara rutin, seimbang, terpadu, dan berkesinambungan.
Pengembangan bahan ajar menulis dengan berpedoman pada buku paket dan buku pegangan guru merupakan pengembangan yang bisa di gunakan guru dalam mengejar. Guru dapat menggunakan kedua bahan ajar tersebut sepanjang dapat menunjang pencapaian kompetensi dasar pembelajaran menulis, selain itu guru dapat menggunakan objek yang ada di sekitar siswa maupun sumber dari pembelajaran mata pelajaran lain.
e.       Penggunaan media dalam mengajarkan keterampilan penulis sebaiknya guru mempersiapkan berbagai macam media yang di gunakan untuk menggairahkan pembelajaran menulis.
f.       Evaluasi pembelajaran menulis sering juga di fokuskan pada menulis karangan, tanpa memperhatikan kreteria penulisan yang baik, sehingga hasil penilaian cenderung subjektif. Oleh karena itu guru juga menciptakan alat evaluasi yang tepat guna dan berdaya guna. Di samping faktor-faktor tersebut di atas ada faktor yang mempengaruhi pembelajaran keterampilan menilis yaitu faktor lingkungan.

METODE
a.       Pengertian metode.
Suyoto (2006:1) mendifinisikn metode ialah: Suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud atau tujuan. Sedangkan metodologi pengajaran adalah : Cara-cara yang di gunakan untuk menyampaikan pelajaran kepada murid yang telah di pikirkan masak-masak atas segala faktornya, sudah di susun dengan sistemtik tertentu guna mencapai tujuan pengajaran yang sudah dirumuskan. (Suhendar dan Supenah 1992:2) menyatakan bahwa metode mengacu pada apa yang di ajarkan, bagaimana mengajarkanya.
b.      Pembelajaran kontekstual.
Pembelajaran kontekstual di kembangkan untuk meningkatkan kinerja kelas.Kelas yang hidup di harapkan menghasilkan output yang bermutu tinggi.
·      Kelebihan pendekatan kontekstual.
1.    Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
2.    Siswa belajar melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi.
3.    Perilaku di bangun atas kesadaran diri.
4.    Bahasa di ajarkan dengan pendekatan komonikatif.
5.    Keterampilan di kembangkan atas dasar pemahaman.
·      Kelemahan pendekatan kontekstual.
1.    Siswa pasif menjadi lebih pasif.
2.    Siswa yang pasif tergantung dengan teman –teman yang aktif.
3.    Timbul kecenderungan berbuat kreatif atas inisiatif teman bukan inisiatif dari imajinasi.
c.       Langkah-langkah pembelajaaran teknik modeling dengan pendekatan kontekstual.
1.    Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajr lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri keterampilan barunya.
2.    Melaksanakan kegiatan untuk mencapai kompetensi yang di inginkan.
3.    Menciptakan belajar dalam kelompok.
4.    Tunjukkan model sebagai contoh pembelajaran.


D.  KESIMPULAN
Dari uraian yang telah di kemukakan, dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.    Pembelajaran menulis pengalaman pribadi melalui teknik medeling dengan pendekatan kontekstual sangat bermanfaat bagi siswa sebagai dokumen pribadi yang tertulis terhadap perjalanan hidup yang telah di alami. Sebagai pengingat untuk mempelajari diri sendiri, bagi guru adalah menambah wawasan guru.
2.    Hasil pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan pendekatan kontekstual kegunaanya adalah dapat di aplikasikan dalam kehidupan lokal, relevan, dapat diamati, dan terkait dengan masa depan siswa.
3.    Bagi siswa lebih mudah menemukan dan mengembangkan ide menulis karangan dengan teknik modeling. Karena dengan adanya model karangna bersumber pengalaman, siswa dapat mengacu pada karangan model.


DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, 2010 “Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhadi,Yasin Burhan, gerrad Senduk Agus, 2004 “Pembelajaran kontekstual (Contekstual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapanya dalam KBK. Universitas Negeri Malang”.