PEMBELAJARAN
KEMAMPUAN MENULIS
PENGALAMAN
PRIBADI MELALUI TEKNIK
MODELING
DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
Makalah
Ini Diajukan Untuk Memenuhi
Tugas
Mata Kuliah Sanggar Pengajaran Bahasa Indonesia
Nama : Sri Daningsih
NPM
:
10418027
Kelas : Pati
INSTITUT
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(IKIP)
PGRI
FAKULTAS
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEMARANG
TAHUN
AKADEMIK 2011/2012
PEMBELAJARAN
KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI
TEKNIK MODELING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL
A. Pendahuluan
Tulisan
pengalaman pribadi adalah tulisan yang diangkat dari pengalaman pribadi yang
mengesankan. Tulisan pribadi memuat gagasan perasaan, pengalaman-pengalaman
pribadi yang pernah dialami disuatu tempa, waktu dan situasi tertentu pada masa
lalu.
Menurut
purwo (1997:7) dalam kegiatan menulis bukan panjang tulisan yang dipentingkan,
melainkan kejelasan isi tulisan secara efisian pemakaian dan pemilihan kata.
Karena itu kegiatan menulis berlangsung, siswa perlu disadarkan bahwa ada cara
penataan dan penyusunan kata dalam pembelajaran ketrampilan menulis.
Kegiatan
menulis akan lebih oktimal apabila dipadukan dengan kegiatan membaca akan mudah
dan lancar menulis.
Selain
guru sebagai fasilisator hendaknya menggunakan teknik pembelajaran yang menarik
dan lebih bervariasi agar siswa lebih tertarik dan memiliki kemampuan menulis
yang baik.
Pendekatan
kotekstual (contextual teacing and learning) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata
siswa.
Dengan
demikian mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki
dengan penerapan dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat,
dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran efektif yaitu Konstruktur
(construkctivisme), bertanya (quistioning), menentukan (inguiry) masyarakat
belajar (learning community), pemodelan (modeling) penilaian sebenarnya
(authentic assessment) dan refleksi (reflection) (depdiknas : 2002 : 5)
Dengan
konsep pendekatan kontekstual tersebut proses pembelajaran dapat berlangsung
secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan
transfer pengatahuan dari guru ke siswa.
Hasil
pembelajaran konstektual diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Pembelajaran
kemampuan menulis pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan
kontekstual diharapkan dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran
menulis karangan.
Pemodelan
(modeling) sebagai salah satu komponen pendekatan kontekstual mempunyai peran
penting dalam pembelajaran ketrampilan menulis. Kegiatan pemberian model dalam
pembelajaran ketrampilan menulis bertujuan membahas gagasan yang kita pikirkan
dengan cara mendemonstrasikan, kita menginginkan para siswa untuk belajar atau
melakukan sesuatu.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakng masalah yang telah diuraikan diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
ketrampilan menulis pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan
pendekatan kontekstual pada siswa menengah pertama?
C. Bahasan
1. Menulis
pengalaman pribadi adalah suatu bentuk tulisan yang diangkat dari pengalaman
pribadi yang mengesankan pengalaman itu biasanya menyenangkan atau menyedihkan.
Tulisan pribadi memuat
gagasan, perasaan waktu dan situasi tertentu pada masa lalu. Tujuan menulis
pengalaman pribadi adalah untuk kesenangan sendiri atau orang lain.
2. Membuat
tulisan pengalaman pribadi.
Tulisan pengalaman
pribadi sangat bermanfaat sebagai dokumen pribadi tertulis terhadap perjalanan
hidup yang telah dialami pada masa-masa yang lalu sebagai penemuan diri,
pemeriksaan dan pengobatan diri, sebagai pengingat untuk mempelajari diri
sendiri. Dokumen tersebut bermanfaat untuk memacu dan menentukan masa depan
yang lebih baik. Dokumen pribadi yang lengkap disusun dari awal sampai akhir
akan menjadi bentuk karya yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, atau
orang lain yang disebut autobiografi.
3. Ciri-ciri
tulisan pengalaman pribadi
Tulisan pengalaman
pribadi memiliki ciri-ciri bentuk dan tata cara penulisan yang bebas. Unsur-unsur
nama pelaku peristiwa pribadi, tempat dan waktu kejadian selalu ada didalamnya.
4. Bentuk
tulisan pengalaman pribadi
Tulisan pribadi dapat
berbentuk :
a. Buku
atau catatan harian
b. Jurnal
c. Pengalaman
pribadi
d. Autobiografi
e. Lelucon
pribadi
f. Karangan
bebas pribadi
g. Pemodelan
(modeling)
Komponen
pem,belajaran kontekstual maksudnya, dalam pembelajaran ketrampilan atau
pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru. Pemodelan pada dasarnya
membahasakan gagasan yang di pikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru
menginginkan para siswanya untuk belajar, dan melakukan apa yang guru inginkan.
Pemodelan
dapat berbentuk demonstrasi, pemberian contoh tentang konsep atau aktifitas
belajar. Contoh itu perlu, bukan untuk di tiru persis tetapi menjadi acuan
pencapaian kompetensi siswa. Dalam pembelajaran kontekstual guru bukan
satu-satunya model.
5. Pendekatan
kontekstual
Keberhasilan
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berkaitan erat dengan komponen menulis
dan di tentukan oleh berbagai faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
Guru, Siswa, Tekhnik pembelajaran dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling
mengait dan menentukan dalam pembelajaran keterampilan menulis.
Hasil karangan siswa
yang rendah dan belum memuaskan berkaitan erat dengan faktor siswa. Faktor tersebut
antara lain :
a. Kurangnya
minat siswa dalam menulis karangan.
b. Kurangnya
kreatifitas siswa dalam mengembangkan ide yang akan di sampaikan.
c. Kecenderungan
siswa ingin menghasilkan karangan panjang tanpa memperhatikan kaidah penulisan.
d. Ketidaktepatan
pemilihan materi, media, dan evaluasi dalam pembelajaran menulis.
Untuk
mengatasi hal tersebut siswa perlu mendapatkan model pembelajaran keterampilan
menulis secara rutin, seimbang, terpadu, dan berkesinambungan.
Pengembangan
bahan ajar menulis dengan berpedoman pada buku paket dan buku pegangan guru
merupakan pengembangan yang bisa di gunakan guru dalam mengejar. Guru dapat
menggunakan kedua bahan ajar tersebut sepanjang dapat menunjang pencapaian
kompetensi dasar pembelajaran menulis, selain itu guru dapat menggunakan objek
yang ada di sekitar siswa maupun sumber dari pembelajaran mata pelajaran lain.
e. Penggunaan
media dalam mengajarkan keterampilan penulis sebaiknya guru mempersiapkan
berbagai macam media yang di gunakan untuk menggairahkan pembelajaran menulis.
f. Evaluasi
pembelajaran menulis sering juga di fokuskan pada menulis karangan, tanpa
memperhatikan kreteria penulisan yang baik, sehingga hasil penilaian cenderung
subjektif. Oleh karena itu guru juga menciptakan alat evaluasi yang tepat guna
dan berdaya guna. Di samping faktor-faktor tersebut di atas ada faktor yang
mempengaruhi pembelajaran keterampilan menilis yaitu faktor lingkungan.
METODE
a. Pengertian
metode.
Suyoto (2006:1)
mendifinisikn metode ialah: Suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik
untuk mencapai suatu maksud atau tujuan. Sedangkan metodologi pengajaran adalah
: Cara-cara yang di gunakan untuk menyampaikan pelajaran kepada murid yang
telah di pikirkan masak-masak atas segala faktornya, sudah di susun dengan
sistemtik tertentu guna mencapai tujuan pengajaran yang sudah dirumuskan.
(Suhendar dan Supenah 1992:2) menyatakan bahwa metode mengacu pada apa yang di
ajarkan, bagaimana mengajarkanya.
b. Pembelajaran
kontekstual.
Pembelajaran
kontekstual di kembangkan untuk meningkatkan kinerja kelas.Kelas yang hidup di
harapkan menghasilkan output yang bermutu tinggi.
·
Kelebihan pendekatan
kontekstual.
1. Siswa
secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.
2. Siswa
belajar melalui kerja kelompok, diskusi, saling mengoreksi.
3. Perilaku
di bangun atas kesadaran diri.
4. Bahasa
di ajarkan dengan pendekatan komonikatif.
5. Keterampilan
di kembangkan atas dasar pemahaman.
·
Kelemahan pendekatan
kontekstual.
1. Siswa
pasif menjadi lebih pasif.
2. Siswa
yang pasif tergantung dengan teman –teman yang aktif.
3. Timbul
kecenderungan berbuat kreatif atas inisiatif teman bukan inisiatif dari
imajinasi.
c. Langkah-langkah
pembelajaaran teknik modeling dengan pendekatan kontekstual.
1. Kembangkan
pemikiran bahwa anak akan belajr lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri keterampilan barunya.
2. Melaksanakan
kegiatan untuk mencapai kompetensi yang di inginkan.
3. Menciptakan
belajar dalam kelompok.
4. Tunjukkan
model sebagai contoh pembelajaran.
D. KESIMPULAN
Dari
uraian yang telah di kemukakan, dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Pembelajaran
menulis pengalaman pribadi melalui teknik medeling dengan pendekatan
kontekstual sangat bermanfaat bagi siswa sebagai dokumen pribadi yang tertulis
terhadap perjalanan hidup yang telah di alami. Sebagai pengingat untuk
mempelajari diri sendiri, bagi guru adalah menambah wawasan guru.
2. Hasil
pembelajaran menulis pengalaman pribadi dengan pendekatan kontekstual
kegunaanya adalah dapat di aplikasikan dalam kehidupan lokal, relevan, dapat
diamati, dan terkait dengan masa depan siswa.
3. Bagi
siswa lebih mudah menemukan dan mengembangkan ide menulis karangan dengan
teknik modeling. Karena dengan adanya model karangna bersumber pengalaman,
siswa dapat mengacu pada karangan model.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, 2010 “Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis
Kuantum” Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurhadi,Yasin Burhan, gerrad
Senduk Agus, 2004 “Pembelajaran
kontekstual (Contekstual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapanya dalam KBK.
Universitas Negeri Malang”.